Kita adalah PEMIMPIN

KITA adalah PEMIMPIN

 Google Image

Mendengar kata 'Pemimpin' dipikiran kita pasti seperti Boss kita di kantor, seorang ketua disuatu kelompok atau Presiden. Arti Pemimpin itu sendiri adalah orang yang mengemban tugas dan tanggungjawab untuk memimpin dan bisa mempengaruhi orang yang dipimpinnya. Pengaruh seorang pemimpin sangat dibutuhkan dalam menghasilkan keberhasilan suatu kelompok atau golongan. Keberhasilan suatu kelompok atau golongan akan berdampak baik bagi para nggotanya dan lingkungn disekitarnya. 

Membuat judul tulisan ini dengan menyebut "Kita adalah Pemimpin" saya ingin mengajak para pembaca untuk menyadari kalau ada jiwa PEMIMPIN di diri setiap kita. Mungkin ada yang beranggapan bahwa, menjadi seoang pemimpin itu harus dipilih oleh beberapa orang. Sama seperti kita memilih orang yang memimpin bangsa ini. Kita sudah sering membaca tips-tips menjadi pemimpin yang handal, sukses dan berpengaruh. Dan sudah banyak yang menjalankannya dan berhasil menjadi seorang pemimpin di komunitasnya atau kelompoknya.

Saya mengajak anda untuk masuk lebih dalam maksud dari tulisan ini. Kita adalah PEMIMPIN. Sedari kecil kita sudah sering ditanya oleh oang tua kita, "kamu mau makan apa nak? ayam goreng atau ikan goreng?" ini mungkin pertanyaan yang sangat sederhna untuk dijawab. Tapi tanpa kita sadari kita diminta untuk menentukan dan memutuskan apa yang akan kita pilih untuk nantinya kita akan makan nanti. Semakin besar masa-masa sekolah mungkin ada yang megajak kita untuk membolos sekolah. Ada yang akan ikut-ikutan mengikuti temannya yang membolos. Tetapi mundur saat teman kita mengajak membolos pasti ada pikiran-pikiran yang melayang-melayang di kepala kita "Aku ikut membolos atau tidak ya?" "kalau aku ikut nanti apabila ketahuan guru dan orang tua, akan dapat hukuman, bahkan bisa-bisa distop uang jajan nih". "Tapikan apabila itu ketahuan, kalau tidak ketahuan pasti akan menyenagkan bisa bermain kan?". Contoh situasi lain saat dewasa, mengenal banyak orang, memiliki kekasih menjalin hubungan yang serius sehingga memutuskan untuk menikah. Itu semua membutuhkan proses berikir dan menimbang-nimbang baik buruk yang akan terjadi setelah kita memutuskan untuk memilih salah satunya.

Memang tidak mudah tetapi berbagai macam situasi yang akan mununtut kita untuk mengambil sebuah keputusan. Terkadang kita ceroboh untuk tidak memikirkan masak-masak keputusan yang kita ambil sampai - sampai kita terkadang menyalahkan orang lain atau keadaan bahkan menyalahkan Tuhan atas peristiwa yang kurang baik yang kita alami. Padahal sebelumnya kita sendirilah yang memilih itu.

Melihat dari peristiwa-peristiwa yang kita alami dikehidupan ini, tanpa sadar kita sedang memimpin diri kita sendiri.  Kita dibebaskan untuk mengambil sebuah keputusan. Banyak pendapat - pendapat disekitar kita yang pasti akan mempengaruhi pemikiran kita dalam mengambil sebuah keputusan. Saran - saran atau pendapat yang datang hanyalah sebuah pilihan bumbu-bumbu yang disedikan, kembali lagi kepada pribadi kita, bumbu-bumbu manakan yang akan kita pilih dan ambil untuk menciptakan rasa yang enak? salah memilih bumbu dengan campuran yang tidak sesuai akan menciptakan rasa yang tidak enak pula. Itulah kehidupan baik, buruk hasilnya itu akan tergantung dengan keputusan yang kita pilih dan gunakan.

Lalu pertanyaanya sekarang, bagimana cara kita bisa menjadi pemimpin yang baik dan benar bagi diri kita sendiri? atau bisa berpengauh bagi orang lain disekitar kita?

Berikut ini semoga sedikit bisa membantu kita untuk menjadi pemimpin yang baik bagi kita sendiri. Melakukan kebiasaan-kebiasaan berikut akan memudahkan kita untuk menjadi pemimpin bagi diri kita sendiri. Ini terinspirasi oleh salah satu tokoh bernama Stephen Covey.

A. Kuat untuk memiliki Prinsip, Jujur, Adil dan Inisiatif.

Dengan prinsip yang kuat tidak akan mudah terpengaruh oleh godaan- godaan yang tidak baik. Dan merasa bertngung jawab akan diri sendiri sehingga tidak mudah menyalahkan pihak lain. Terbiasa jujur dan mengungkapkan kejujuran memudahkan kita untuk tidak perlu mengingat- ngingat akan ucapan kita. Orang yang sukaber bohong harus berusaha keras mengingat akan 'karangan' cerita yang dia buat supaya tidak terbongkar kebohongannya. Dan terbiasa melakukan hal dengan penuh inisiatif.

B. Membiasakan diri memiliki rencana

Dengan terbiasa membuat planning kita sudah memikirkan hal-hal yang akan terjadi didepan. Goal kita akan mudah tercapai apabila kita sudah menyusun nya terlebih dahulu. dengan baik.

C. Membiasakan mendahulukan yang utama untuk dilakukan

Menyelesaikan tugas tepat waktu atau bahkan lebih awal selesai sebelum date line akan terasa lebih mudah daripada menumpuk-numpuk pekerjaan.

D. Membiasakan hidup penuh Cinta Kasih dengan sesama dan lingkungan

Manusia adalah mahluk sosial, kita tidak bisa hidup sendiri. Kita membutuhkan orang lain. Dengan menyadari hal itu, menjalin hubungan yag harmonis dan baik dengan orang-orang disekitar kita akan menciptakan hari-hari yang menyenagkan. Cinta kasih yang terjalin membuat kita belajar menghargai orang lain, dan karna setiap kita berhak mendapatkan kebahagiaan. Ini melatih kita untuk lebih merasakan perasaan orang lain dan tidak hanya memikirkan keuntungan kita sendiri.

E.  Membiasakan untuk ber Empati, Peduli dan Berpikiran Terbuka

Setiap kita dianugrahkan kecerdasan pikiran masing- masing. Mungkin saja pemahaman kita atau sudut pandang kita bisa berbeda dengan orang lain. Dengan menghargai itu, kita bisa lebih respect dengan orang lain dan tidak berfikir kalau pendapat kita sajalah yang paling benar. Dengan kepedulian terhadap orang lain kita bisa belajar untuk lebih mengerti menjadi posisi orang lain.

F. Bekerjasama

Dalam kehidupan kita sehari-hari tak luput dari tugas yang membutuhkan team work atau kerjasama tim. Kita ditempatkan di tempat kita bekerja sekarang, artinya kita dibutuhkan untuk mengambil andil dalam keberhasilan suatu perusahaan. Mungkin kita terkadang berfikir kalau peran kita tidak terlalu penting di perusahaan tempat kita bekerja. "Ah... jabatan saya rendah tidak seperti mereka-mereka yang hebat-hebat dan pintar". Ingat anda ditempatkan diposisi apapun sekarang dalam sebuah perusahaan artinya anda dibutuhkan!

Bukan hanya di perusahaan tempat kita mendapat pengasilan. Dalam keluarga, masyarakat bahkan bernegara. Angggap itu sebuah team seperti dalam team 'sepak bola'. Setiap pemain punya tugas dan andil masing - masing dalam keberhasilan mencetak goal. Sama seperti itu juga, kita merupakan salah satu anggota team yang sangat dibutuhkan dalam keberhasilan tim kita.

G. Terbiasa untuk Memperbaharui Diri

Sebuah pensil apabila sering digunakan, lama kelamaan akan tumpul. Maka kita harus mengambil rautan lalu mempertajam pensil tersebut dan akan lebih enak nantinya untuk digunakan. Sama seperti diri kita yang harus dipertajam setiap harinya. Pikiran, Tubuh, dan Jiwa kita butuh diasah.

1. Mengasah Pikiran : belajar hal-hal baru, membaca buku, menonton berita, mengikuti perkembangan jaman dan segala permasalahan yang ada. Mencoba berfikir untuk menemukan solusi atas masalah yang datang diri kita atau bahkan masalah yang tidak ada hubungannya dengan diri pribadi kita.

2. Mengasah Tubuh    : Gaya hidup sehat. Makan makanan yang sehat, berolah raga dan istirahat yang cukup.

3. Mengasah Jiwa    : Bukan hanya tubuh saja yang perlu diasah. Jiwa kita pun harus diasah dengan mendekatkan diri kita kepada TUHAN Sang pemilik kita dengan berdoa, beribadah, berpuasa dll. Ini penting sekali sehingga memudahkan kita untuk mendapatkan Hikmat Tuhan untuk membantu kita menentukan pilihan apa yang akan kita ambil nantinya.

Dengan membiasakan diri kita untuk melakukan hal-hal diatas, kita belajar untuk menjadi pemimpin. Kalau kita sudah berhasil memimpin diri kita sendiri, maka kita akan TUHAN percayakan untuk memimpin orang lain.

Menutup tulisan saya ini, Keberhasilah atau kesuksesan hidup seseorang ditentukan oleh diri kita sendiri. Dengan pimpinan dan penyertaan TUHAN kita diberi hikmat untuk dapat memilih sesuai dengan kehendak Tuhan.

Kiranya TUHAN menyertai setiap pemimpin - pemimpin yang sudah membaca ini.

Salam.

Yessy Rossalia