Guru BUKAN 'Mesin Pencetak!'

 Salam sejahtera untuk kita semua.

 kharisma perdana fotocopyGoogle image

Setiap kita pasti pernah pergi ke tempat foto copy untuk mengcopy berkas atau ke tempat Printing Station untuk mencetak surat, undangan, foto dan lain sebagainya. Saat kita hendak mencetak atau mengcopy suatu berkas pasti ada master file yang kita sudah siapkan sebelumnya lalu meminta petugas di tempat tersebut untuk mencetak atau memperbanyak file yang kita butuhkan. Setelah itu dalam jangka waktu tertentu file yang kita minta akan segera jadi dan siap untuk kita bawa.

Mencetak ataupun mencopy merupakan sebuah proses denggandakan atau memperbanyak. Lalu apa kaitannya dengan judul diatas? "Guru BUKAN 'Mesin Pencetak!"? Sudah pasti guru bukan mesin. Guru adalah manusia sedangkan mesin adalah sebuah benda mati. Sama dengan mesin pencetak guru merupakan sosok yang bekerja untuk 'mencetak' orang-orang untuk menjadi orang yang memiliki 'isi', ilmu atau wawasan. 

kembali lagi dalam proses mencetak, Ilmu Pengetahuan atau wawasan diibaratkan sebagai master file yg ingin kita perbanyak. Guru diibaratkan sebagai si Mesin Pencetaknya dan Murid merupakan Kertas yang nantinya kita akan isi dengan master file tadi yaitu Ilmu Pengetahuan dan Wawasan. 

Banyak mesin-mesin canggih yang handal mencetak dengan amat sangat bagus. Sama halnya dengan Guru. Banyak sekali guru-guru yang handal di dunia ini yang dapat mencetak orang-orang pintar. Namun ternyata guru bukanlah sekedar mencetak murid- murid yang nantinya menjadi orang-orang yang pintar. Kalau mau pintar sudah banyak media media internet seperti mbah Go*gle kalau mau pintar dan memiliki wawsan luas. Si 'Mbah internet' ini bahkan lebih pintar dari guru. Guru mungkin hanya pintar dibidang pelajaran yang dia ahlikan. Lalu dengan kondisi seperti ini lama kelamaan posisi guru akan tergantikan dong? Tidak ada lagi gunanya guru, anak-anak kita bisa mengakses informasi dan ilmu pengetahuan dengan sangat mudah dengan media internet dan teknologi sekarang. 

Lalu apa yang kesistimwaan guru? kalau menjadi pintar dan berilmu bisa kita cari sendiri?

Hai para guru jangan kawatir. Kalian adalah sosok yang tak akan tergantikan! kembali lagi dengan judul tulisan ini Guru BUKAN Mesin Pencetak, karna guru mencetak dengan HATI. Guru bukan mesin, guru bukan suatu alat, guru bukan benda mati yang tidak memiliki hati dan perasaan. Murid juga bukanlah kertas yang dengan mudah kita isi. Murid punya hati yang harus dijaga perasaannya, didukung, dan dibangun karakternya.

Bangsa ini bahkan dunia ini tidak hanya butuk orang-orang yang pintar saja, tetapi dunia ini butuh orang-orang pintar yang memiliki hati dan perasaan. Guru tidak hanya mentrasfer ilmu tetapi juga mendidik dan membentuk pribadi yang memiliki karakter yang mulia. Mengajar dengan hati merupakan keistimewaan seorang guru.

Bukan hanya sekedar mengajar, tetapi mengajar dengan hati merupakan satu kesatuan yang harus ada di dalam diri seorang guru.

 Lalu mengapa setelah lulus sekolah orang-orang di bangsa ini masih banyak yang tidak berprilaku dan memiliki karakter yang baik? Alasannya mudah, banyak guru 'Mesin' tapi sedikit sekali Guru yg mengajar dengan hati.

Pertanyaan bagi semua guru-guru "Apakah anda sudah mengajar dengan Hati? atau hanya mengajar layaknya seperti 'Mesin Pencetak'?

Salam

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Beautiful Mind

Kita adalah PEMIMPIN

Dapat Salam dari RINDU